Pasang pipa AC tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada aturannya yang harusnya dipenuhi jika ingin memperoleh hasil yang terbaik. Yakni sistem pendingin dapat menyejukkan ruangan seperti spesifikasinya.
Sayangnya, sebagian pembeli terkadang mengabaikannya. Ketika menghubungi jasa, pembeli memintanya untuk memasangnya sesuai keinginan tanpa memperhatikan kesesuaian antara pipa dan AC tersebut.
Sebagian jasa yang tidak sabar biasanya akan menerimanya dengan risiko ditanggung oleh pengguna jasa. Lalu, apa hasilnya? Hasilnya, pengguna jasa akan mengalami kerugian lantaran perlu membongkar ulang instalasinya.
Tidak ingin mengalami kondisi yang serupa, baiknya Anda dengarkan apa yang dijelaskan oleh penyedia jasa. Sembari memastikannya, kami akan tunjukkan tentang panjang ideal dari pipa untuk setiap unit AC.
Panjang Ideal Dari Pemasangan Pipa AC
Pipa AC menjadi salah satu komponen penting dalam pemasangan pendingin ruangan. Pipa ini berfungsi untuk mengatur tekanan dalam refrigerant. Begitu pula, pipa ini berguna untuk mengatur aliran dari refrigerant ke evaporator.
Pada awalnya, tekanan dalam refrigerant akan diatur melalui sistem. Tekanan yang mulai menurun baru akan melewati pipa tersebut. Buahnya, penurunan tekanan mengakibatkan suhu menjadi lebih dingin.
Sebagai informasi saja, tekanan dalam refrigerant ini harus stabil. Tidak boleh terlalu rendah, ataupun terlalu tinggi. Karena keduanya bisa menimbulkan masalah.
Tekanan yang tinggi mengakibatkan aliran atau sirkulasi tidak lancar. Akibatnya, kinerja mesin pendingin tidak maksimal. Contohnya, ruangan masih tetap panas.
Sementara bila tekanannya terlalu rendah, sistem dalam mesin AC akan bekerja dua kali lipat. Pada akhirnya, komponen dalam mesin cepat mengalami kerusakan.
Tekanan ini dipengaruhi oleh jarak pipa tersebut. Ketika Anda akan pasang pipa AC, sebaiknya kenali panjang pipa yang ideal untuk satu unitnya.
Panjang ideal dari pipa untuk pemasangan AC per unit ini sekitar 3-10 meter. Jika lebih dari 10 meteran, Anda perlu menambahkan freon agar kinerjanya lebih maksimal.
Cara Mengetahui Tekanan Dalam Refrigerant
Seperti dijelaskan bahwa jarak pipa terlalu dekat dapat mengakibatkan sirkulasi tidak stabil. Sementara bila terlalu panjang, suhunya kurang dingin. Dan solusinya ialah dengan menambah freon.
Sebelum memastikan apakah Anda butuh tambahan freon atau tidak, Anda perlu memahami tekanan yang ada dalam refrigerant. Cara paling mudah ialah dengan melihat spesifikasi dari AC yang Anda beli.
Setidaknya, sebagian pabrikan telah memberikan informasi tentang kesiapan AC dalam memanfaatkan pipa dengan jarak tertentu. Tetapi, sebagian ada yang tidak menjelaskannya sehingga Anda perlu memastikannya.
Dalam kasus ini, Anda perlu meminta bantuan dari jasa. Jasa inilah yang akan membantu dalam pemeriksaan tekanan dari refrigerant.
Alat yang biasa digunakan untuk mengukur tekanan ini adalah Manifold Gauge. Alat ini akan memberikan informasi mengenai tekanan yang terdapat dalam AC tersebut.
Apabila tekanannya terlalu rendah, ini bisa saja dipengaruhi oleh penggunaan pipa yang terlalu panjang. Solusi untuk memperbaikinya ialah dengan menambah freon. Dengan begitu, tekanan akan kembali stabil dan sistem pendinginan bisa bekerja dengan optimal.
Sebagai informasi bila Anda ingin mengganti komponen pipa dengan bantuan jasa, jelaskan secara detail mengenai kondisi ruangan. Selain itu, gambarkan tentang spesifikasi dari AC tersebut. Dengan begitu, penyedia jasa bisa memberikan masukan dengan tepat.
Penyedia jasa bisa memberikan saran tentang seberapa panjang pipa yang diperlukan. Lebih-lebih, Anda bisa menentukan jenis pipa hingga menegosiasikan tentang harga pemasangannya. Akhirnya, Anda bisa meminimalkan pengeluaran biaya yang tidak perlu saat pasang pipa AC. Caranya ialah dengan memastikan berapa banyak kebutuhan pipa tersebut, dan berapa anggaran untuk memasangnya.